Oleh David Heber, M.D., Ph.D., F.A.C.P., F.A.C.N.

Hal ini juga ditetapkan bahwa tipikal orang makan makanan barat-jenis mengkonsumsi lebih banyak kalori harian dari yang dia butuhkan. Tinggi kalori makanan ringan penuh dengan lemak dan gula berkontribusi terhadap kalori ekstra. Bar penuh protein, minuman, sup, dan kacang-kacangan jauh lebih unggul dari makanan ringan lainnya karena perbedaan melekat antara protein dan gula dan lemak.

Pertama, protein adalah lebih memuaskan daripada dua macronutrients lain karena sinyal khusus yang dikirim ke otak. Ketika kita camilan protein bukan gula dan lemak, tubuh terasa lebih penuh yang membantu orang mengendalikan nafsu makan mereka antara waktu makan sehingga memotong kalori dan mengontrol berat badan mereka. Penelitian klinis terbaru telah mendukung fenomena fisiologis.

Alasan kedua untuk memilih protein sebagai camilan adalah efek thermogenik nya. Hal ini mengacu pada pajak metabolisme makanan menempatkan pada tubuh setelah kita memakannya. Pajak ini metabolisme protein jauh lebih tinggi dari gula atau lemak karena tubuh menggunakan lebih banyak energi untuk mencernanya. Ini berarti bahwa ketika Anda memilih protein selama dua lainnya, Anda akan membakar lebih banyak kalori selama proses pencernaan. Setelah ini tarif pajak lebih tinggi yang baik karena protein cenderung rendah dalam konten kalori, sehingga tubuh bekerja lebih keras pada lebih sedikit kalori.

Alasan ketiga untuk memilih makanan ringan protein lebih gula dan lemak adalah kebutuhan tubuh untuk mengisi blok bangunan dari jaringan otot. Otot penting untuk kegiatan sehari-hari kita dan menentukan metabolisme kita. Jadi semakin kita mempertahankan otot sehat kita massa ramping, semakin tinggi kita mempertahankan metabolisme.

Jadi pada saat Anda mencapai untuk camilan, pilihlah kaya protein bar minuman, atau sup. Hindari tinggi kalori keripik, kue, permen dan permen. Mereka umumnya jauh lebih tinggi di kalori, dan mereka menawarkan nilai gizi sedikit untuk tubuh.

 
Topik hari ini sangat penting. Disini saya akan memberikan anda sedikit "ilmu" gimana caranya membaca label yang ada di hampir tiap kemasan makanan yang anda beli di supermarket atau dimanapun itu. Sekarang ini hampir semua makanan memberikan "Nutrition Facts" atau komposisi nutrisi yang terkandung di produk tersebut dan ini tertera di labelnya.



Nah disinilah kita suka tertipu. Banyak produk di pasaran yang menawarkan produk dengan embel-embel low fat, non- fat, fat-free dan sebagainya. Untuk orang yang kepengen turun berat badan biasanya akan langsung tergiur dengan tawaran ini karena mereka akan berpikir "wah... kalo bebas lemak bisa saya makan donk kan gak bikin gemuk?"

Kesalahan terbesar ada pada persepsi atau anggapan kebanyakan orang yang mengatakan kalau "lemak itu bikin gemuk. Jangan makan makanan yang berlemak nanti gemuk loh!"

Nah sebenarnya apa yang terjadi ya kok kita udah makan makanan yang fat-free atau makanan berlabel "DIET" tapi kok bukannya tambah langsing malah tambah gemuk?

Kita kembali lagi ke pelajaran terdahulu. Aturan umumnya adalah: kalau anda mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang anda keluarkan, badan anda akan mengubah kelebihan kalori itu jadi simpanan yang namanya lemak.

Nah sekarang setiap makanan pasti mengandung kalori. Mau susu non-fat kek atau fat-free dressing kek atau produk diet apapun pasti ada kalorinya. Setiap apapun yang kita makan mengandung kalori. Saat badan kita bergerak atau melakukan aktifitas sehari-hari, kita membakar kalori.

Misalkan badan anda membakar 1300 kalori per hari dan anda makan makanan dengan total 1500 kalori dalam sehari, kelebihan kalori tersebut akan dirubah jadi lemak. Nah, makanan yang fat-free atau non-fat bukan berarti bebas kalori. Biasanya kalorinya masih juga tinggi. Contohnya ya..... anda seharian minum susu non-fat, yoghurt non-fat, biskuit low-fat, diet cola dan lain-lainnya yang berlabelkan serba diet. Nah misalkan total kalori yang anda makan dari produk diet tersebut adalah 1500 kalori padahal badan anda hanya membakar 1300 kalori, walhasil ada kelebihan 200 kalori yang akan disimpan badan anda jadi persediaan lemak.

Nah sudah ngerti kan kenapa makanan yang non-fat bukan berarti bisa dimakan sebanyak-banyaknya?

Sekarang anda harus belajar bagaimana caranya membaca label makanan. Waspada dengan label non-fat karena anda harus cek sebenarnya berapa besar kalori yang terkandung didalamnya? Kalau kalorinya ternyata besar, ya sama aja boong kalau tujuan anda adalah untuk mengontrol berat badan anda.

Satu hal lagi yang orang suka gak ngerti adalah mengenai takaran saji. Misalkan disalah satu minuman soda tertera kalori per takaran saji adalah 80 kalori. Kemudian disebutkan kalau takaran saji adalah 100 mililiter. Nah kalo kita gak ngerti pasti langsung tergiur untuk membeli minuman tersebut dan langsung di minum sampai habis berhubung siang panas terik. Yang kita lupa lihat adalah kalau dalam satu kemasan tersebut isinya adalah 400 mililiter. Artinya kalau anda langsung minum satu botol itu, kalori yang anda masukkan adalah 80 kalori x 4 takaran saji yaitu sama dengan 320 kalori! Gak heran banyak orang jadi overweight karena mereka gak ngerti.

Nah ngitung kalori memang gak gampang n gak nyaman. Tapi kalau anda terbiasa, hal ini akan jadi hal yang mudah dan anda akan mendapatkan benefit di jangka panjang.

Berita baiknya adalah...
Program sarapan pagi kita, kalori maksimal hanya 200 kalori !
Juga mengandung lebih banyak vitamin & nutrisi daripada makanan yang lain.
Karena mengenyangkan, tak heran jika penggunanya mencapai 60 juta orang di 72 negara.